Thursday, August 6, 2009

Indah yang Sepi

Saat aku sendiri
Kau memelukku erat
Aku tenang

Saat aku terus berlari mengejar lelayang yang kian meninggi
Meninggalkanmu sendiri
Kau tetap menanti dengan sabar untuk aku kembali

Aku kagum denganmu
Setiamu bak desir angin di pantai
Walaupun ombak gelora
Tetap tenang kau membelai jiwa-jiwa yang inginkan damai

Aku kagum denganmu
Kasihmu bak manisnya susuan ibu
Yang mengalir di salur-salur darahku
Menyegarkan
Lalu lupa aku akanmu


Sombonglah aku
Hargai dirimu hanya bila merasakan mahu

Angkuhlah aku
Berjalan atas dayamu lalu meninggalkanmu

Tamaklah aku
Masih mahu kau disitu

Hinalah aku
Tetap masih melupakanmu

2 comments:

eida said...

yup...indah yg sepi...touch myheart ...

Umm Noura said...

kak ida... tika tinta ini terukir, hatiku juga menangis.. ianya indah andai sentiasa 'diziarahi' tapi selalunya ia dibiarkan sepi... 'Indah yang sepi',, jom muhasabah! nastaghfirullah