Ayah,
Kakak tak pernah ucap sayang pada Ayah. Tapi Ayah tahukan Ayahlah yang banyak mempengaruhi peribadi Kakak, dari segi pemikiran, kejiwaan, sabar, tarbiyyah rohani. Ayah dan Mak idola Kakak selepas RasuluLlah SAW dan Saidatina Khadijah RA. Dan Kakak amat berbangga dan hargai setiapnya. Walaupun tak Kakak sebut-sebutkan tapi akhlaq kalian yang Kakak bawa dalam hidup Kakak terutamanya sebagai seorang wanita Islam. [Mak, Mak juga pendidik utama Kakak. Sungguh Mak. Sungguh! Cuma untuk entri kali ini, mahu sisipan ini yang khas untuk Ayah]
Ayah,
Ayah ajar Kakak makna bijaksana, hikmah, sabar dan yang ayah selalu pesankan; syukur dan taqwa. Kakak takkan pernah lupa. Takkan! Tak mampu pun ayah...
Sebak setiap kali renung wajah ayah (Ayah mesti tak perasan Kakak selalu renung wajah Ayah Mak dan setiap kali tu juga hati basah dengan air mata).Terserlah garis-garis tua di wajah kalian yang menyimpan seribu satu kisah suka duka harung hidup besarkan kami anak-anak yang pelbagai karenah; degilnya, manjanya, keras kepalanya, kurang sabarnya, panas barannya, memberontak, kaki merajuk,... Semuanya Ayah dan Mak telan dan luahkan pula pada kami dengan sabar dan penuh cinta.
Ayah,
Kakak tak pernah ingat Ayah gunakan kata-kata kasar pada anak-anak. Tak pernah. Untuk ungkapkan 'bodoh' di depan Ayah pun kami takut dan segan. Tutur kata Ayah selalunya tersusun, penuh hikmah dan kelembutan. Ayah sentiasa tenang. Kakak kagum dengan Ayah. Teramat sangat kagum. Ayah contoh terbaik buat kami anak-anak, isteri. [Juga harapkan seorang suami yang punya sifat seperti ayah; kebanggaan dan qudwah hasanah kepada anak-anak]
Ayah, tak pernah Ayah memperkecil kami semua anak-anak. Malah Ayahlah orang pertama yang menyokong kebaikan dan kesolehan kami walau sekecil mana sekalipun. Ayah didik kami dengan santun bicara, bersih peribadi, kasih sayang... Ya, Ayah dulu tak banyak masa dengan kami. Ayah kerja jauh di US, Filipina, tinggal kami bersama Mak seorang. [Kakak bangga dengan ketabahan Mak menjaga kami sebelas beradik tanpa Ayah di sisi dan didik kami jadi insan berakhlaq seperti hari ini... Terima kasih tak terhingga Mak!]
Ya ALlah, sekarang Ayah sudah semakin uzur. Kesihatan semakin tidak menentu. Beberapa hari lalu Ayah diserang serangan jantung. (Lama dulu pernah jantung Ayah pernah berhenti berdegup kalau tak silap cerita Ayah). Kakak risau sangat Yah. Risau... Doa dalam linangan mohon Ayah terus kuat hadapi hidup yang semakin hari semakin mencabar sabar dan taqwa.
Untuk adik-adik, Kakak pohon kalian berjiwa besar, seperti yang ayah selalu sebutkan (BIG HEART!) Bantulah Ayah dan Mak semampu boleh... Fikir dulu untuk setiap perbuatan dan kata-kata. Mereka semakin tua. Umur semakin singkat bukan... Ayuh tunjukkan kasih buat Ayah Mak tika masih punya kesempatan. Tunaikanlah walaupun sedikit payah. Sabarlah walau sakit menusuk. Balasan ALlah buat anak soleh telah termaktub adik-adik! Adik-adik Kakak semua baik-baik. Kakak bangga jadi kakak kalian. Sungguh. Didikan Mak Ayah pada kita, nampak beza akhlaq adik-adik banding anak-anak seumur. Alhamdulillah. Moga thabat ye adik-adik. Moga kita semua tak jauh dari Rahmah ALlah SWT...
Ayah, lagu ini khas untuk ayah....
Ayah...
Kakak takut untuk waktu itu... Dan Kakak tahu Kakak harus mula mempersiap diri dan adik-adik. Ayah tak pernah begini. Moga ALlah beri kesihatan, kekuatan, ketenangan dan kebahagiaan berpanjangan buat Ayah.
ALlahu'alam.
No comments:
Post a Comment