Bait-bait dari bibir mulus itu,
Satu-satu menusuk ke lohong jiwa.
Di satu-satunya ada asa yang tergetarkan.
Benarnya ia sungguh-sungguh menekan setiap nadi yang berdenyut.
Menelaah setiapnya juga ibarat mengharung ombak pantai di musim tengkujuh.
Gerun dan keras.
Tenggelam dan timbul.
Bernyawa dan tidak.
1 comment:
saat cinta Esa membasuh luka..
Post a Comment